close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
BNPB menyalurkan bantuan untuk korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jabar, menggunakan sepeda motor trail. Dokumentasi BNPB
icon caption
BNPB menyalurkan bantuan untuk korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jabar, menggunakan sepeda motor trail. Dokumentasi BNPB
Nasional
Senin, 28 November 2022 21:30

Polres Cianjur gunakan sepeda motor distribusi bantuan kepada korban gempa

Polres Cianjur berencana menambah jumlah petugas bermotor untuk mengirimkan logistik ke lokasi-lokasi pengungsian.
swipe

Upaya pendistribusian logistik bantuan kepada korban terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar), terus dilakukan sampai saat ini. Penyaluran bantuan mencakup ke wilayah yang terisolasi karena akses jalan sulit dilalui.

Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan, mengatakan, penyaluran bantuan di kampung-kampung yang terisolasi dilakukan melalui jalur udara dengan menggunakan helikopter. Selain itu, mengerahkan petugas bermotor dari Polda Jabar maupun Polres Cianjur.

"Mulai kemarin dan hari ini, kami berdayakan komunitas trail di Polda Jabar maupun Polres Cianjur. Hari ini berangkat 17 orang ke lokasi-lokasi yang kemungkinan persediaan logistiknya menipis, jadi kita drop dengan jalur darat," kata Doni dalam keterangan pers bersama, Senin (28/11).

Doni menyebut, proses distribusi bantuan hingga hari ini berjalan lebih baik. Polres Cianjur juga berencana menambah jumlah petugas bermotor untuk mengirimkan logistik ke lokasi-lokasi pengungsian warga yang aksesnya baru dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua.

"Alhamdulillah, hari ini sudah terdistribusi dengan baik. Besok, kita akan lakukan dengan jumlah penambahan [petugas] karena ini hal yang efektif," ujarnya.

Disampaikan Doni, sempat terjadi kepadatan lalu lintas di sekitar wilayah terdampak gempa Cianjur dalam beberapa hari terakhir. Ini diakibatkan banyaknya donatur atau masyarakat yang hendak menyalurkan bantuan kepada para korban.

Kondisi jalan menuju lokasi bencana tak terlalu lebar pun membuat lonjakan jumlah kendaraan. Puncaknya terjadi pada akhir pekan lalu.

"Meski pemerintah sudah memberikan ruang untuk mendonasikan ke titik-titik penampungan, kita juga sudah siapkan pengawalan untuk solusi agar aman dan jam yang kita atur. Namun, karena beberapa masyarakat ingin langsung ke lokasi, maka terjadi kepadatan," tutur dia.

Kendati demikian, Doni memastikan situasi saat ini cenderung lebih kondusif. Meskipun masih ada masyarakat yang menyalurkan langsung bantuan ke titik-titik pengungsian, lalu lintas terpantau tak mengalami kepadatan atau penumpukan kendaraan.

Hingga Senin (28/11) sore, dilaporkan korban meninggal dunia akibat gempa di Cianjur menjadi 323 orang. Jumlah korban meninggal dunia bertambah seiring dengan pencarian dan evakuasi tim SAR gabungan yang menemukan dua korban pada hari ini.

Dengan ditemukannya dua korban jiwa, hingga hari ini masih ada 9 korban yang masih hilang. Adapun korban luka berat yang masih dirawat ada 108 orang.

Kemudian, terdapat 449 titik pengungsian yang telah diidentifikasi tim gabungan. Perinciannya, 331 titik pengungsian terpusat dan 118 titik pengungsian mandiri, yang tersebar di 151 desa di 15 kecamatan terdampak gempa.

Jumlah pengungsi yang teridentifikasi mencapai 100.330 jiwa. Terdiri dari 48.490 laki-laki dan 51.840 perempuan atau 147 penyandang disabilitas, 1.317 ibu hamil, dan 6.754 pengungsi lansia.

Total rumah yang tercatat mengalami kerusakan akibat gempa mencapai 63.229 unit. Adapun fasilitas publik yang rusak mencakup 421 sekolah, 170 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 17 gedung perkantoran.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan